
Pendidikan Karakter Perspektif Al-Qur’an dan Hadits
- Konsep Pendidikan Karakter
Berbicara mengenai pendidikan, tentu kita tidak akan asing dengan istilah pendidikan karakter. Istilah ini begitu populer, namun apa sebenarnya yang dimaksud dengan pendidikan karakter itu? Jadi, pendidikan karakter sebenarnya merupakan usaha untuk menanamkan kecerdasan berpikir, penghayatan yang terwujud dalam sikap, serta pengalaman yang tercermin dalam perilaku yang selaras dengan nilai-nilai luhur yang membentuk identitas seseorang. Hal ini dilakukan melalui interaksi dengan Tuhan, diri sendiri, sesama, dan lingkungan (Zubaedi, 2015).
B. Tahap-Tahap Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter merupakan proses penting yang dimulai sejak usia dini dan berkembang seiring dengan pertumbuhan anak. Setiap tahap dalam pendidikan karakter memiliki peran krusial dalam membentuk identitas dan perilaku anak. Tahapan-tahapan tersebut dapat diklasifikasikan berdasarkan umur anak (Majid & Andayani, 2013).
- Tahap penanaman tauhid yang dimulai saat usia 0-2 tahun, di mana fondasi spiritual dibangun untuk membentuk karakter yang kuat, sehingga harus dimulai dengan penanaman Tauhid.
- Tahap penanaman adab yaitu pada usia 5-6 tahun. Adab dan budi pekerti diajarkan untuk membantu anak memahami nilai-nilai kejujuran, perbedaan antara baik dan buruk, serta hal yang boleh atau tidak boleh dilakukan.
- Tahap penanaman tanggung jawab yaitu k etika anak memasuki usia 7-8 tahun. Pada tahap ini mereka dikenalkan pada rasa tanggung jawab, termasuk kewajiban beribadah.
- Tahap caring/peduli pada usia 9-10 tahun, dimana fokus beralih pada pengembangan kepedulian terhadap sesama dan lingkungan sehingga perlu diarahkan oleh orang tua agar kepedulian tersebut ke arah positif.
- Tahap kemandirian pada usia 11-12 tahun. Pada tahap ini anak mulai belajar kemandirian, mempersiapkan mereka untuk menghadapi konsekuensi dari tindakan yang mereka lakukan.
- Tahap bermasyarakat pada usia 13 tahun. Pada tahap ini anak telah siap berinteraksi dalam masyarakat, membawa pengalaman dari semua tahap sebelumnya untuk berkontribusi secara positif.
C. Metode Internalisasi Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter merupakan fondasi penting dalam membentuk individu yang memiliki akhlak mulia dan integritas. Dalam upaya ini, berbagai metode internalisasi dapat digunakan untuk menanamkan nilai-nilai yang positif sejak dini. Metode-metode tersebut dirancang untuk tidak hanya memberikan pemahaman teoritis, tetapi juga untuk membangun perilaku yang sesuai dengan prinsip-prinsip moral.
Metode internalisasi pendidikan karakter secara langsung dapat dilakukan melalui pembelajaran moral dengan cara mengajarkan nilai-nilai karakter melalui kurikulum yang terintegrasi. Misalnya, penggunaan cerita atau studi kasus untuk mendiskusikan konsep-konsep moral (Lickona, 1991). Selain itu bisa melalui kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, organisasi siswa, atau tim olahraga yang dapat mengembangkan karakter seperti kepemimpinan, kerja sama, dan disiplin (McClellan, 2006). Tidak kalah penting, pendidikan agama dengan cara mengintegrasikan ajaran agama yang menekankan pada etika dan nilai moral dalam pembelajaran juga bisa menjadi cara internalisasi pendidikan karakter kepada anak (Arif, 2021).
Sejalan dengan itu, metode internalisasi pendidikan karakter secara tidak langsung dapat dilakukan dengan teladan/role model, dimana Guru dan orang dewasa di sekitar siswa berfungsi sebagai contoh perilaku yang baik. Siswa belajar dengan meniru perilaku yang positif (Bandura, 1977). Selain itu juga dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan sekolah dengan budaya sekolah yang mendukung nilai-nilai karakter, seperti saling menghormati dan kerja sama di antara siswa (Eliawati, 2021). Kombinasi dari metode langsung dan tidak langsung tersebut diharapkan dapat membentuk karakter siswa secara menyeluruh.
D. Petunjuk Al-Qur’an dan Hadits tentang Pendidikan Karakter

Di dalam Al-Qur’an, petunjuk mengenai pendidikan karakter ini telah disinggung dalam banyak ayat, salah satunya adalah QS. Al-Ahzab : 21,
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
Maksud dari ayat tersebut ialah nilai-nilai pendidikan karakter dapat kita temukan dan teladani dalam diri Rasulullah SAW. Karena beliau seorang Rasul yang mulia. Pendidikan karakter yang harus kita tanamkan sejak dini kepada anak keturunan kita adalah pendidikan karakter yang sesuai dengan karakter kepribadian Rasulullah tersebut (Shihab, 2017). Sebagaimana dalam hadits, Rasulullah SAW juga bersabda :
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ (رواه البيهقي)
“Rasulullah SAW bersabda, sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Al-Baihaqi)
Dari hadits di atas jelas bahwa pendidikan karakter menempati posisi yang sangat penting dalam Islam. Sampai-sampai Rasulullah sendiri mengakui bahwa beliau di utus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlak atau dengan kata lain memberikan pendidikan akhlak/pendidikan karakter itu sendiri.
Penulis : Nadia Nur, M.Pd. (Guru Al-Qur’an Hadits)
Referensi :
Arif, A. M. (2021). Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Agama dan Budaya Bangsa. ENDECE Press.
Bandura, A. (1977). Social Learning Theory. Prentice Hall.
Eliawati, T. (2021). The Role of School Culture In Improving Students Character. Vocational: Jurnal Inovasi Pendidikan Kejuruan, 1(3).
Lickona, T. (1991). Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. Bantam.
Majid, A., & Andayani, D. (2013). Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Remaja Rosdakarya.
McClellan, B. (2006). Character Education in America’s Schools: The State of the Practice. Educational Leadership, 64(2), 42–46.
Shihab, M. Q. (2017). Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an. Lentera Hati.
Zubaedi. (2015). Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. KENCANA.
Arif, A. M. (2021). Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Agama dan Budaya Bangsa. ENDECE Press.
Bandura, A. (1977). Social Learning Theory. Prentice Hall.
Eliawati, T. (2021). The Role of School Culture In Improving Students Character. Vocational: Jurnal Inovasi Pendidikan Kejuruan, 1(3).
Lickona, T. (1991). Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. Bantam.
Majid, A., & Andayani, D. (2013). Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Remaja Rosdakarya.
McClellan, B. (2006). Character Education in America’s Schools: The State of the Practice. Educational Leadership, 64(2), 42–46.
Shihab, M. Q. (2017). Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an. Lentera Hati.
Zubaedi. (2015). Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. KENCANA.